Hot Dip Galvanize

Rabu, 25 Maret 2009

PROSES GALVANIS DAN PROSES PENGASAMAN

SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA
Saya malam ini berselancar di dunia maya, ternyata saya dapatkan infomasi dari web.prambozzy.co.cc secara blak-blakan, saya pikir apa itu bukan rahasia perusahaan seperti pertanyaan saudara saya lewat e-mail.


kira-kira seperti ini yang isinya web Tujuan dia untuk menguraikan pemantauan dan pengoperasian bak-bak pre-treatment dan bak galvanis untuk menjamin proses galvanis yang aman.


Untuk ISTILAH-ISTILAH saya kira tidak asing lagi bagi makluk galvanis, hi hik.... maksud saya karyawan perusahaan galvanis. ya tidak apa2 saya sebutkan dengan singkat yaitu Pre-treatment(pickling), Bak Galvanis (Furnace), Degreasing, Bak Pengasaman(HCl), Bak Fluks. yang saya kurung adalah istilah di perusahaan DCP.


Untuk PROSEDUR Pada prinsipnya berlaku untuk bak-bak Pengasaman : Pengasaman yang digabung antara penghilangan karat dan penghilangan zinc (regalvanis) harus dihindari dikarenakan alasan ekonomis dan ekologis, maka harus dijalankan pengelolaan pengasaman secara terpisah


Pengambilan Sampel untuk Keperluan Analisa

Pengambilan sample sebaiknya dilakukan pada saat bak tidak digunakan dan/atau tidak didiamkan terlalu lama (paling baik di saat istirahat atau pada akhir jam kerja) untuk menghindari terjadinya pembentukan lapisan, pemisahan cairan atau pengendapan


Bak Pre-Treatment

Interval uji : minimal 2 kali dalam sebulan Tempat pengujian : laboratorium internal Tindakan-tindakan yang akan diambil: pembuangan, pemasukan yang baru, penukaran bak – bak pre treatment Media yang dipergunakan : larutan bak – bak pre treatment


Perhitungan Kadar HCl (asam)

Ambil 1 ml sampel HCl dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer Campur dengan 100 ml Air Bersih (H2O) , 3 - 4 tetes metil merah Titrasikan dengan 0,1 N NaOH (Natrium Hidroksida) Amati perubahan warna yang terjadi Warna bahan titrasi yang terlihat MERAH ORANGE (KUNING) Perhitungan [ g/l ] HCl = Kebutuhan [ ml ] NaOH x 3,65 (1)


Perhitungan Kadar Besi (Fe)

Ambil 1 ml sampel HCl dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer Campur dengan 100 ml Air Bersih (H2O) , 1 ml Sulfuric Acid (H2SO4) Titrasikan dengan 0,1 N KMnO4 (Kalium Permanganate) Amati perubahan warna yang terjadi Warna bahan titrasi yang terlihat TAK BERWARNA MERAH MUDA Perhitungan [ g/l ] HCl = Kebutuhan [ ml ] KMnO4 x 5,58 (2)


Perhitungan Kadar Zinc (Zn)

Ambil 1 ml sampel HCl dimasukkan ke dalam beaker glass Campur dengan 30 ml Air Bersih (H2O) Panaskan sampel Campur sampel dengan kalau Asam Zn : 5 ml H2O2 : Warna Kuning Kehijau-hijauan HATI - HATI : Biarkan cairan H2O2 dalam gelas piala jatuh kebawah melalui bibir beaker glass. Tambahkan 10 ml Amoniak (NH4OH) HATI - HATI : Biarkan Amoniak dalam gelas piala jatuh kebawah 6. Panaskan hingga mendidih dan tercampur dengan baik. Angkat beaker glass dari pemanas setelah mendidih. Saring larutan yang tercampur ke dalam tabung Erlenmeyer. Masukkan tablet Puffer (Merck) ke dalam tabung Erlenmeyer. Tablet harus terurai sebelum dilakukan titrasi. Perubahan warna yang terjadi LILA (UNGU MUDA) Titrasikan dengan kalau Asam Zn : 0,1 N Larutan EDTA Warna bahan titrasi yang terlihat LILA (UNGU MUDA) / HIJAU 12. Perhitungan hasil Kadar Zinc dalam g/l Asam Zn : [g/l] Zn = Kebutuhan [ ml ] Larutan EDTA x 6.54 (3)


Perhitungan pH

Ukur pH dengan menggunakan indikator pH. Perubahan warna yang terjadi akan menunjukkan pH larutan.


Perhitungan Baume

Gunakan Baumemeter untuk menghitung baume larutan. Masukkan baume ke dalam bak pretreatment yang akan diukur. Angka pada baumemeter menunjukkan baume larutan.


Pembuatan Larutan Titrasi

Untuk titrasi asam, besi dsb digunakan larutan titrasi dengan yang konsentrasi tertentu (Normal). Pada umumnya digunakan larutan 0.1 N (Normal) atau larutan yang mencapai 1 N. Untuk percobaan ini gunakan larutan titrasi dari MERCK. Kosongkan seluruh isi ampul kedalam labu suling yang bersih ukuran 1000 ml. Ampul tersebut dicuci dengan air bersih (gunakan pipet). Setelah itu isi labu suling dengan air bersih sampai dengan tanda ukuran yang tertera (untuk mencapai tanda ukuran yang tertera dengan tepat gunakan pipet pada mililiter terakhir). Volume yang tepat akan tercapai, jika meniskus cairan berada pada ketinggian ukuran yang tertera dalam tabung (berlaku juga pada saat membaca tabung Buret dan Pipet). Setelah pengisian tabung (labu suling) tutup dengan tutupnya dan kocok dengan baik (kira-kira 20 kali). Setelah itu akan segera terlihat perubahan warna cairan tersebut. Tabung ini harus tertutup dengan baik.


PERHATIAN : Larutan titrasi yang dibuat dengan cara diatas tidak boleh terkena tetes cairan apapun setelah ukuran yang tertera pada labu suling tercapai (tutup harus kering, larutan yang sudah dipakai tidak dapat digunakan kembali). Volume tergantung dari temperatur. Temperatur labu suling ditetapkan 20o C. Perbedaan temperatur +/- 5o C masih dapat diterima. Tabung kosong yang tidak digunakan setelah percobaan selesai harus segera dibersihkan.Botol penyimpanan sebelumnya dibersihkan dahulu. Untuk memastikan sebaiknya 2 kali dicuci dengan larutan yang akan dicampurkan. Kaliumpermanganat (KmnO4) disimpan dalam botol berwarna coklat dan dalam rak penyimpanan. Simpan botol penyimpanan, tabung, alat-alat dan larutan ditempat sejuk dan jauhkan terkena sinar matahari langsung.


Pengujian Bak Galvanis

Interval uji: paling sedikit satu kali dalam sebulan Tempat pengujian: laboratorium eksternal Kriteria pengujian: kadar Zn : minimal 98% sesuai dengan standar kadar Al : min 0,002 – max 0,006%

<>

> 0,006% kegagalan dalam proses galvanis 0,003 – 0,005% prosentase Al yang optimal Tindakan-tindakan yang akan diambil: penambahan campuran logam seng penghentian penambahan campuran logam Media yang dipergunakan dan tanda-tandanya : larutan bak Zinc demikian informasi yang dapat saya sampaikan to more information ( click here );

1 komentar: